Tahun ini menjadi tahun pertama saya menjalankan ibadah puasa di lingkungan yang berbeda dari biasanya. Rindu dengan suasana Ramadhan di Indonesia itu pasti ada, namun saya rasa di sini saya memperoleh penggantinya.
Tentang muslim Iizuka
Seperti yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya bahwa di Iizuka hanya ada sekitar 20 orang muslim yang berasal dari berbagai negara. Meski jumlah kami sedikit dan berasal dari negara yang berbeda, tapi dari hari ke hari saya merasakan bahwa ukhuwah di antara kami semakin indah dan kuat, terlebih lagi saat ini ketika bulan Ramadhan tiba. Sebenarnya dalam bulan Ramadhan ini tidak ada agenda spesial, hanya agenda-agenda kecil yang lazim di adakan saat bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih berjama’ah, buka puasa bersama, dan tentu saja kegiatan sholat berjama’ah dan pengajian rutin yang sudah kami laksanakan sebelumnya. Namun justru lewat agenda-agenda kecil inilah saya merasakan indahnya ukhuwah islamiyah. Sangat menyenangkan rasanya bisa beribadah bersama, belajar bersama, dan saling membantu satu sama lain dalam keseharian. Saya jadi teringat hadist ini …
Siapa pun tidak akan merasakan manisnya iman, hingga ia mencintai seseorang hanya karena Allah semata.(HR. Bukhari).
Tentang lingkungan dan suasana Ramadhan di Iizuka
Teman-teman mahasiswa asing non-muslim lainnya maupun teman-teman Jepang yang ada di lab meski berbeda keyakinan, mereka dapat bertoleransi dengan baik terhadap kami. Perlahan-lahan mereka mulai mengerti tentang ibadah kami. Khusus untuk ibadah puasa di bulan Ramadhan, biasanya mereka akan terkejut dan terheran-heran dengan kami yang tidak makan dan minum sepanjang hari namun masih dapat beraktivitas seperti biasa (bahkan ketika dalam sebuah acara jamuan makan malam di sebuah konferensi, sensei saya sampai bertanya berulang kali untuk meyakinkan apakah saya sudah makan cukup kenyang karena dia tahu bahwa pada hari itu saya berpuasa). Teman-teman lab sudah mengerti kapan saja kami menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan akan mempersilakan kami sholat terlebih dahulu sebelum seminar lab di mulai atau ketika ada kegiatan-kegiatan yang lain.
Selama bulan Ramadhan ini, kami memperoleh ijin dari pihak kampus untuk menggunakan aula dormitori sebagai tempat shalat tarawih berjama’ah. Alhamdulillah, teman-teman mahasiswa asing yang tinggal di dormitori juga tidak keberatan ketika kami menggunakan aula tersebut untuk tempat sholat, meski dengan demikian mereka jadi tidak dapat menonton televisi atau menggunakan aula tersebut untuk aktivitas santainya. Setiap pekan di bulan Ramadhan ini kami mengadakan buka puasa bersama dan mengundang teman-teman mahasiswa asing non-muslim lainnya atau teman-teman Jepang pada pekan-pekan tertentu. Teman-teman non-muslim lainnya sangat senang ketika kami undang untuk berbuka puasa bersama. Dan karena kami berasal dari negara yang berbeda-beda dan memiliki jenis masakan yang berbeda-beda pula, acara buka puasa bersama ini seakan-akan menjadi acara food festival kecil-kecilan. Kultur yang berbeda-beda dapat menjadi akrab dalam acara ini.
Sungguh Ramadhan tahun ini akan menjadi Ramadhan yang tidak akan saya lupakan… 🙂